Muhammad Fakhrurrozi
Selama dua hari kemarin, Rabu-Kamis, 4-5 Agustus 2010, PS Psikologi menjalani proses visitasi dari BAN PT. Ini merupakan satu tahap berikutnya setelah pengajuan borang akreditasi. Jadwal visitasi kali ini terbilang mendadak, karena jeda waktu antara pengajuan borang, desk evaluation dan visitasi hanya kurang lebih 1 bulan. Suatu hal yang tidak biasa dilakukan BAN PT dalam proses akreditasi.
Asesor yang ditugaskan untuk melakukan verifikasi data ke PS Psikologi UG adalah Prof. Noor Rachman Hadjam PhD dari FPsi UGM Yogyakarta dan Dr. Seger Handoyo dari FPsi Unair Surabaya. Secara umum, proses visitasi berlangsung lancar.
Dimulai pada Hari Rabu, 4 Agustus 2010. Setelah dibuka oleh Rektor UG dan perkenalan dari masing-masing pihak, acara dilanjutkan dengan paparan dari Fakultas dan Program Studi Psikologi. Pertemuan yang berisikan tanya jawab dari kedua pihak berlangsung dalam suasana kekeluargaan. Namun demikian, suasana akrab tersebut tidak mengurangi keseriusan di dalamnya. Banyaknya hal yang harus didiskusikan membuat proses ini memakan waktu cukup lama. Mulai dari jam 09.30 – 12.00.
Setelah itu, asesor lantas bertemu dengan para dosen, alumni, mahasiswa, stakeholder dan karyawan. Secara umum, semuanya berjalan lancar. Proses tanya jawab hari itu selesai pada pukul 17.00. Acara lantas dilanjutkan dengan kunjungan lapangan. Asesor meninjau berbagai prasarana dan sarana yang ada di PS Psikologi dan UG secara umum.
Dimulai dari peninjauan Lab. Kognitif. Laboratorium ini dilengkapi dengan komputer terbaru serta berbagai software praktikum berbasis IT seperti praktikum kognitif, virtual class psikologi faal, serta psikotes online yang sedang dikembangkan dan juga video pembelajaran e-learning seperti materi gangguan kecemasan untuk mata kuliah psikologi abnormal. Kedua asesor tampak menikmati berada di laboratorium ini. Cukup lama, mereka mengamati dan mencoba beberapa praktikum yang ada.
Peninjauan dilanjutkan ke Laboratorium konseling. Di sini, terdiri ruangan-ruangan kecil yang bersekat-sekat dengan meja dan kursi di dalamnya. Fungsinya adalah untuk proses konseling antara mahasiswa dengan klien. para asesor lantas meninjau ruang sekretariat PS, ruang dosen, ruang dekan, career center dan perpustakaan. Setelah itu, mereka melihat Laboratorium Psikodiagnostika. Tidak terasa, peninjauan di kampus D memakan waktu hampir satu jam. Sedianya, perjalanan akan diteruskan ke kampus E untuk meninjau perpustakaan dan internet lounge, namun dengan pertimbangan waktu yang sudah petang, akhirnya dibatalkan.
Peninjauan selanjutnya adalah ke integrated laboratory (I-Lab)di kampus H. I-lab merupakan laboratorium terintegrasi dimana seluruh mahasiswa dari semua PS bisa melakukan praktikum mandiri, tanpa tutor. Komputer yang tersedia di dalamnya berjumlah 500 buah. PS Psikologi menyediakan praktikum statistik di sana. Salah satu asesor sempat mencoba untuk mengerjakan pre test di praktikum tersebut. Kedua asesor, tampak memperhatikan apa yang dijelaskan oleh asisten lab mengenai fungsi dan tata cara praktikumnya. Menjelang magrib keduanya berpamitan untuk kembali ke hotel. (bersambung)